MANAJEMEN PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA BIDANG STUDI UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIFITAS PESERTA DIDIK DI MIN 1 BATAM

Penulis

  • Reno Okhtiyanto
  • savriadi
  • Julisman

Kata Kunci:

Manajemen, Kooperatif, Kreatifitas

Abstrak

Penelitian ini dilatar belakangi dari peserta didik yang belajar di MIN 1 Batam menujukkan tingkat kreativitas yang tinggi, masing-masing guru di MIN 1 Batam, strategi pembelajaran digunakan untuk mengembangkan kreativitas peserta didik Lama mengajar dan memiliki gelar profesional dalam pembelajaran diberikannya sertifikat untuk menggambarkan keberhasilan pesserta didik tidak merupakan suatu patokan, akan tetapi ketajaman dan berkreasi seorang guru, dalam pelaksanaan pembelajaran akan menentukan keberhasilan peserta didiknya. Penelitian ini bertujuan untuk tahu akan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pada pembelajaran fiqih dalam manajemen pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan kreativitas peserta didik di MIN 1 Batam. Metode penelitian adalah metode kualitatif. Pada penelitian ini perolehan data sesuai dengan data di lapangan, dan penelitian lapangan (field research) merupakan jenis suatu penelitian yang dilakukan. Informasi yang dikumpulkan dengan Teknik data observasi, dan data wawancara, serta data dokumentasi beserta ketekunan pengamatan (persistent observation) dan triangulasi. Hasil penelitian adalah, pertama, perencanaan dalam mempersiapkan kegiatan pembelajaran di MIN 1 Batam dalam mendesain pembelajaran didasarkan atas Peraturan Menteri Nomor 41 Tahun 2007, serta sesuai dengan keperluan siswa yang bisa membuka lebar-lebar kreativitas siswa. kedua, strategi proses belajar kooperatif pada pelajaran fiqih telah dilakukan dengan sebaik-baiknya, perihal ini terlihat dari proses menyampaikan bahan pembelajaran, kesanggupan untuk menggunakan kelas, alat atau sarana yang digunakan dan hubungan yang mempengaruhi antara guru dan siswa dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, sehingga bisa membuka lebar-lebar kreativitas peserta didik. Alat pembelajaran yang digunakan tidak hanya dibuat oleh pendidik, akan tetapi peserta didik ikut dilibatkan. Rincian serta uraian pada proses pengerjaan RPP tidak begitu terkuasai oleh guru dan harus dilakukan evaluasi pada pembuatan RPP untuk menjadi lebih baik lagi. Ketiga, pada pelaksanaan evaluasi, dengan mengungkapkan sebuah pertanyaan secara tepat dan jelas, bahasa yang sesuai serta mudah dipahami siswa. Sebelum terjadinya pembelajaran, peserta didik diberikan berupa pertanyaan (pretest) untuk mengetahui mutu tentang segala sesuatu yang diketahui siswa.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2024-08-10